Hari
itu, Senin 28 Januari 2019. Masih di tempat yang sama, di lantai 23 Perpusnas
RI yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan. Sejak jam 09.45 Wib, aku sudah
tenggelam dalam majalah Hikmah milik Partai Masyumi. Membaca lembar demi
lembar halaman yang ada pada majalah itu. Menandainya. Kemudian menuliskannya
pada buku kecil yang selalu kubawa. Aku ambil kertas putih sebagai penanda
halaman yang hendak difotocopy. Tak lupa pula aku memotret isi dari majalah itu
yang dianggap penting.
Sekitar jam 14.09 Wib, kulihat Akril datang melalui pintu lift lalu menuju ke arahku.
Kami bicara sebentar. Mendiskusikan isi dari majalah Hikmah yang sedang
kubaca. Ia lalu menuju ke komputer untuk mencari bahan bacaan yang ada di
lantai 23 itu. Sedang aku, kembali fokus pada bacaanku dan pencarianku.
Sepintas kulihat Akril mengambil selembar kertas. Ia menulis pada lembaran
kertas putih itu, kemudian diserahkannya pada petugas perpustakaan. Entah apa
yang dikatakan oleh petugas itu, kulihat Akril langsung menuju lift. Aku tak
tahu apakah ia mau naik ke lantai 24, lantai paling atas dari Perpusnas RI atau
mau turun.
Sekira
sepuluh menit, Akril datang lagi dan menunjukkan satu buah foto bergambar
Soekarno sedang mengenakan selempang dan lencana HMI. Di sisi kanan Soekarno,
ada Tuti Alawiyah, dan Ibu Hartini yang mengenakan peci HMI. Tertulis pada foto
itu lokasi di mana foto itu diabadikan, Istana Bogor 24 Desember 1965. Sampai
saat ini, aku belum tahu ada acara apa HMI pada tanggal itu di Istana Bogor.
Nanti saja aku cari, begitu pikirku. Aku pun meminta kepada Akril untuk
mengirimkan foto itu ke hapeku. Setelah dikirim, ia sibuk lagi di depan
komputer pencarian. Entah apa lagi yang dicari.
Kulanjutkan
lagi membaca tulisan Hamka, Tjemburu (Ghirah) pada majalah Hikmah
No.27 Tahun VIII edisi 3 Juli 1954. Pada tulisan itu, keprihatinan Hamka sangat
tampak saat melihat pergeseran budaya yang terjadi di tanah air. Kehormatan
yang seharusnya dijaga, malah dibiarkan dirusak oleh tindakan dan perilaku kita
sendiri. Hamka mencontohkan masuknya budaya Barat ke dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dalam tulisannya itu.
Tulisan Deliar Noer di Majalah Hikmah 4 Juni 1955 |
Dalam tulisan itu, Hamka juga
menyuguhkan sebuah peristiwa di Tapanuli Selatan pada tahun 1938. Pada tahun
itu, ada seorang ibu membawa anak perempuannya mandi di sungai Batang Gadis.
Selesai mandi, dikeluarkannya pisau dari dalam ikat pinggangnya, lalu
ditikamnya anaknya itu kemudian disembelihnya. Saat diadili di pengadilan dan
ditanyakan motif pembunuhan yang dilakukannya, sang ibu menjawab ; “lebih baik
ia mati, daripada hidup memberi malu,”. Anak perempuan itu dibunuh dikarenakan ia
telah ‘berintaian’ dengan seorang laki-laki. Meski dihukum, tak ada orang
kampung yang menyalahkan perbuatan ibu itu!
Lewat
tulisannya itu, Hamka mewanti-wanti agar bangsa Indonesia tak mudah tergoda
dengan ekspansi budaya Barat yang masuk lewat penyebaran film dan fashion. Dari
sana, budaya kita secara perlahan-lahan akan dikikis hingga menganggap apa yang
dilakukan oleh orang-orang Barat adalah hal yang lumrah. Misalnya berciuman
dengan yang bukan muhrimnya, memakai pakaian mini, hingga berdansa dengan perempuan
lain yang bukan istrinya.
Bagi
orang Barat, hal-hal yang demikian adalah biasa. Namun, bagi masyarakat kita, hal
yang demikian adalah hal yang tabu. Ada dua peristiwa yang saya catat, di mana
hanya gegara dansa saja, para elite politik kita saat itu dicerca oleh umat
Islam. Pertama, laporan dari Harian Abadi dalam rubrik surat
kiriman atau surat pembaca. Saat itu, koran Harian Abadi edisi 19 Januari
1955 memuat gambar dr. Helmi (Duta Besar Indonesia) sedang berdansa dengan
seorang wanita yang bukan muhrimnya. Gambar itu kemudian memancing reaksi
sebagian umat Islam yang jengah melihat pemimpinnya berlaku tak pantas. Kedua,
surat protes Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia yang ditujukan kepada Perdana
Menteri Indonesia, Ali Sostroamidjojo. Dalam surat tersebut, PB PII memprotes
keras Panitia Konferensi Asia-Afrika yang berencana menyediakan ‘Dancing
Room’ bagi para utusan peserta konferensi.
Menurut
PB PII, dansa adalah sebuah tari yang timbul dari luar daerah Asia Afrika yang
datang dan masuk ke wilayah mereka dengan membawa nafsu kolonialisme
bangsa-bangsa Barat. Bagi bangsa Indonesia, menurut surat PB PII itu, dansa
merupakan sebuah tari yang tidak hanya bertentangan dengan adat istiadat bangsa
Indonesia, tetapi juga sebuah tingkah yang menyinggung perasaan budaya nasional
Indonesia. Maka, lewat surat tersebut, PB PII memberikan saran agar lebih baik
memperkenalkan tarian tradisional Indonesia dalam forum internasional itu.
Saat
hendak membaca halaman lain dari majalah Hikmah, kulihat Akril diberikan
satu bendel majalah oleh petugas perpustakaan. Aku tak tahu nama dari majalah
itu. Ia membukanya. Dilihatnya halaman demi halaman. Kemudian menyorongkan
majalah itu kepadaku sambil berkata :
“Bang,
ini majalah PB HMI terbitan tahun 1954-1955,”katanya.
Majalah Media terbitan PB HMI edisi tahun 1954-1955 |
Alhamdulillah.
Satu persatu pencarianku berhasil. Namun, rasa penasaran dan rasa ingin tahuku
bukannya makin pudar. Justru semakin tinggi. Aku masih penasaran. Ada rentang waktu
yang kosong di tahun 1956-1958. Benarkah di masa itu PB HMI tidak menerbitkan majalah Media? Jika memang iya, apa alasan dan kendalanya? Pertanyaan-pertanyaan
itu masih menghantuiku.
Jakarta,
21 Februari 2019.
Makasih saudaraku tuk bacaanya.
BalasHapusSiap bang..86
Hapussetelahs saya membaca blog ini sangan menginspirasikan saya dngan hal tersebut bisa terjadi dan ini sangat luar biasa untuk dibaca memberikan bnyak wawasan baik jngan lupa untuk mengunjungi website https://www.studentcompanion.co.za/forums/users/situs988poker/?wmc-currency=BWP
BalasHapusdengan membaca website ini membantu saya karena saya mendapatkan wawasan dari website ini, thanks dan jngan lupa berkunjung ke sonic poker online http://www.riktigtkaffe.se/member.php?70435-scherazard22
BalasHapusI am really happy with articles quality and presentation. Thank you so much. dont forget to visit my website sonincpoker
BalasHapusAgen IDN Poker adalah situs IDN poker online yang sudah terkenal di Indonesia banyak sekali para penjudi online di tanah air. Yang mencari situs judi IDN Poker mana sih yang paling bisa di percaya saat ini? Kami saat ini sebagai agen resmi IDN poker resmi sangat menyarankan bermain server IDN Poker di situs kami https://tercerafundacion.net/foros/profile.php?mode=viewprofile&u=10315
BalasHapusayo segerah daftar judi bola terpopulerjudi bola terpercaya
BalasHapusterima kasih situs ini sudah memberikan pengetahuan yang bagus dan apabila ada yang ingin bermain judi bisa mengunjungi judisbobet wapkarena berapapun kemenangan anda pasti akan dibayar
BalasHapussetelah saya mebaca blok ini , saya sangat berterimah kasih, karena telah memberikan pengetahuan kepada saya.
BalasHapuslink sbobet mobile
Agen Togel Indonesia
BalasHapus