“RESOLUSIKU”

Jumat, 03 Februari 2012


Merajam diri dengan kata
Mencoba mencari arti
Apa dan mengapa
Tak kutemui jawabnya
Dalam keheningan keramaian kota

Ku coba mencari jawabnya lagi
Diantara fatwa para pujangga
Tak ada.....
Tak akan kau temui jawabnya
Bisik angin malam dalam kamar

Bak musafir di padang gersang
Aku kehausan kerongkongan kering kerontang
“Monoton“ ejek ilalang
Mengapa tak kau buka isi kepalamu
Dengan hal-hal baru.

Gelap......
Eksistensi hilang
Kata-kata, kuharap kau jangan ikutan hilang
Aku akan bimbang
Sebab kaulah senjata buat “Sang Petualang“

Bila jubah kebodohan masih melilitku
Lepaskan ia dengan Kaf dan Nun-Mu
Bibir melepuh...
Hati bersimpuh ....
Kepala tetap tak patuh

Sombong....
Teriakan semesta memekakkan telinga
Butakah mata hatimu
Bahwa alampun menundukkan kepalanya

Lapuk....
Sejadah lapuk
Al-Qur’an lapuk
Sarung dan pecipun lapuk
Hati malah lebih lapuk

Laknat....
Jalan hidup dilaknat
Oleh-Nya Sang Pelaknat
Pemilik Eksistensi Keabadian
Pemberi selamat

Masih adakah setitik rindu....
Mereguk gairah tanpa cinta dan birahi
Cukup dengan kata
Hanya kata
Cuma kata
Kata.....

O Kalbuku yang sepi
Sepi dari bisikan rindu
Bawakan kata kembali padaku
Agar terang kembali hidupku

Aku ingin bersetubuh dengannya
Kembali seperti dulu
Mencium
Menjilat
Menggigit puting-puting kata
Agar dengannya dunia bisa ku tata

Di tahun ini
Naga milikku kuharap menari-nari
Baik dalam syair ataupun puisi
Agar tak ada dunia ilusi
Yang terbayang di dalam hati

Kawan.....
Buka matamu
Sadarkan dirimu
Bahwa dunia adalah tempat nisbi bertahta

Surabaya, 31 Desember 2011
Pukul : 23 : 53 Wib.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. SHOFA AS-SYADZILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Edited by Arick Evano
Proudly powered by Blogger