Sekretaris Tim Sukses Pencalonan Rhoma Irama sebagai
presiden, Ramdansyah, berjanji akan mencopot baliho Rhoma Irama yang
berembel-embel gelar Profesor. Pencopotan dilakukan jika terbukti
penyematan gelar itu salah. "Kalau gelar itu salah, akan kami cabut
balihonya," kata Ramdansyah saat dihubungi, Selasa, 25 Februari 2014.
Setahu Ramdansyah, Rhoma hanya punya gelar Doktor honoris causa (Dr.
H.C.) di bidang musik yang diberikan oleh sebuah universitas di Amerika
Serikat. Gelar itu diberikan karena Rhoma dianggap berjasa mengembangkan
musik dangdut. "Sertifikat honoris causa itu sedang dicari Bang Rhoma.
Nanti akan disampaikan ke publik. Perkara akreditasi kampus pemberi
gelar H.C, biar publik yang menilai."
Ramdansyah
mengklaim, bukan tim sukses Rhoma yang memasang baliho tersebut. Menurut
dia, memang ada banyak relawan dan simpatisan pencapresan Rhoma. Dia
menduga, relawan dan simpatisan itulah yang memasang baliho Rhoma
bergelar Profesor. "Padahal gelar Profesor dan Doktor honoris causa itu
beda," katanya.
Sebelumnya, beredar beberapa baliho
pencapresan Rhoma Irama dengan embel-embel gelar Profesor. Gelar itu
menjadi polemik karena Profesor atau Guru Besar diberikan buat dosen
atau peneliti yang telah mengajar lama dan dianggap sebagai pakar dalam
bidangnya. Sementara itu, Rhoma tak pernah menjadi pengajar di perguruan
tinggi.
Sumber : TEMPO.CO
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !