MIMPI-MIMPI DI KEHENINGAN IBUKOTA

Kamis, 18 Agustus 2011


Mungkin ini terkesan berlebihan bagi sebagian orang, bagaimana mungkin, saya yang hanyalah anak tiri dari bangsa ini bisa melancong ke Turki, India, Spanyol dan Prancis. Tapi, apakah salah jika saya punya impian seperti itu? Pengen melancong dan berpelesiran ke kota-kota yang menakjubkan dan indah itu. Saya masih ingat kala membaca sebuah karya yang sangat menggugah dari penulis kelahiran Brazil, Paulo Coelho dalam The Alchemist-nya. Coelho mengatakan, "teruslah bermimpi dengan impianmu dan berusahalah untuk menggapainya karena alam semesta beserta isinya tanpa kamu rasakan akan terus berupaya untuk membantu kamu dalam mewujudkan impian dan cita-citamu".

Yah, itulah yang hanya bisa dilakukan saat ini. Bermimpi dan terus bermimpi. Dulu waktu masih di Tanah kelahiran, begitu banyak impian yang timbul dalam benakku kala malam menyelimuti bumi, kala semua orang sudah terlelap dalam tidurnya. Di Pasar Senggol Singaraja, tiap malam berkumpul, nongkrong dengan kawan-kawan, menyanyikan sebuah lagu dengan suara yang gak enak di dengar di telinga. Nyanyian itu hanyalah nyanyian dan celetukan yang kami anggap biasa saja. Bernyanyi tentang harapan dan masa depan. Itu aja.....Tapi herannya, setelah saya renungi perjalanan hidup selama ini, nyanyian impian itu mempunyai jiwa, mempunyai ruh keabadian yang terus mengikuti jejak langkah kaki kemanapun melangkah.

Temanku saat itu bernyanyi ingin bisa bekerja di Bandara, ternyata Alhamdulillah sudah 4 tahun pekerjaan itu dilakoninya. Saya yang hanyalah anak orang biasa-biasa saja, malah bernyanyi pengen kuliah setinggi-tingginya dengan biaya sendiri,pengen pelesiran ke Yogya, Jakarta,Solo, Madura alhamdulillah ternyata sudah kukunjungi dan terlaksana. Mungkin inilah kekuatan mimpi dan nyanyian-nyanyian di tengah malam.

Jakarta sudah tiga kali ini kukunjungi, banyak pengalaman menarik yang didapatkan selama ini. Dari semangat masyarakatnya yang terus menerus berputar melawan waktu. Kebaikan manusia-manusia yang kutemui. Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang kecil, tapi bagiku ini hal yang luar biasa di tengah carut marutnya wajah kriminal negeri ini. Lelucon Ibu Tiri Tak Sekejam Ibukota hanyalah subyektifitas saja menurutku. Semua itu adalah imbas dari kita sendiri yang mulai meninggalkan sikap-sikap kemanusiaan yang kita kikis sedikit demi sedikit.

Ya.....di tengah keheningan malam ibukota, di saat kawan-kawanku terlelap dalam mimpi-mimpi indahnya di Asrama Mahasiswa Islam Sunan Giri, mimpi-mimpi dan nyanyian-nyanyian jiwaku semakin tinggi menembus langit langit dunia. Aya Shopia di Istanbul Turki, Taj Mahal di Agra India, Bangunan Hampi di Karnatakar Bangalor India, Kuil Khajuraho atau Kuil Kamasutra di India hingga Tower Arcazian di Spanyol adalah gambaran peta yang kuharapkan akan segera dapat kukunjungi. Selama ini tempat-tempat itu hanyalah kudapatkan dari buku-buku dan koran harian Republika yang kubaca.

Tulisan ini mungkin tak ada artinya bagi manusia-manusia setengah dewa yang berkantong tebal, yang bisa pergi kemanapun sesuka hatinya layaknya Nazaruddin. Tapi bagiku, coretan ini akan jadi bukti kelak beberapa tahun mendatang bahwa kekuatan impian dan nyanyian jiwa di tengah malam bukanlah omong kosong belaka. Founding Fathers kita, Bung Karno saja pernah bilang "Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit" atau perkataan seniman kelahiran Caprise Itali, Michael Angelo. " Burung yang berusaha terbang tinggi untuk menggapai langit, meskipun tidak mungkin menggapai langit, tingkat ketinggiannya akan lebih tinggi dari burung yang tidak punya keinginan untuk menggapai langit". Ya Allah.....Menggugah banget bukan?

Semua itu, hanyalah impian antara saja. Impian utamaku adalah memperoleh kebahagian fid dunya wal alkhirat dengan membaktikan apa yang kuperoleh nantinya li maslahatil ummat. Saya berharap, pembaca sekalian juga mempunyai mimpi dan nyanyia jiwa yang bisa bermanfaat buat pembaca pribadi dan orang-orang di sekeliling pembaca. Agar nantinya impian pembaca dan impian saya bisa dikawinkan di altar suci impian terbesar yang menjadi impian kita semua, impian rakyat Indonesia, menjadikan bangsa kita bangsa yang Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofur. Bukankah demikian yang kita harapkan???? Semoga......Falyatafakkar...(Maka Pikirkanlah)..!!!
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Mas Template
Copyright © 2011. SHOFA AS-SYADZILI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Edited by Arick Evano
Proudly powered by Blogger